Tips dan Trik Memilih Pembalut Sehat
Produk
pembalut yang sudah berada di pasaran memang semakin praktis. Namun
sayangnya, tidak semua pembalut tersebut berkualitas.
Setiap wanita harus pandai dalam memilih pembalut yang sesuai dengan
daerah kewanitaannya karena tidak semua pembalut aman untuk digunakan.
jika salah memilih, maka anda akan terserang berbagai penyakit seperti
gatal, bau, keputihan, kanker dll.
Berikut ini beberapa tips dalam memilih pembalut :
- Pilih pembalut yang tidak memiliki zat pemutih dan pewangi, karena zat-zat tersebut dalam merangsang timbulnya alergi
- Pilih pembalut yang tebal atau tipis sesuai kebutuhan. anda dapat menggunakan pembalut tebal pada hari pertama dan kedua setelah itu, anda dapat menggunakan pembalut tipis jika tidak sedang haid atau sekedar untuk berjaga-jaga
- Pilih pembalut yang kering dan lembut dengan permukaan yang lunak
- Pilih pembalut yang memiliki isi gel dengan daya serap yang tinggi. sifat gel yang mengikat air mampu mempertahankan permukaan agar tetap kering
- Pilih pembalut yang tidak mengandung Florensen, sehingga aman untuk diganakan
- Pilih pembalut yang terbuat dari 100% kapas (catton)
- Pilih pembalut dengan bahan kualitas tinggi dan tidak mudah tembus
- Pilih pembalut yang tidak mengandung zat dioxin
- Pilih pembalut yang mampu menjadi antiseptik
- Pilih pembalut yang mampu membasmi kuman dan bau
Pada saat tidak mengalami menstruasi, anda dapoat menggunakan pantyliner untuk beraktivitas sehari-hari. pentyliner ini berfungsi agar kondisi daerah V tetap kering. Akan tetapi, anda harus sering-sering ganti pentyliner agar tidak sampai basah. Seperti halnya memilih pembalut anda juga harus memilih pentyliner yang berbahan lembut dan aman. Pemilihan pembalut atau Pentyliner yang salah akan menyebabkan masalah atau penyakit seperti kanker serviks (cervical cancer).
Penyakit ini adalah salah satu jenis penyakit kanker yang terjadi di daerah leher rahim atau serviks. Serviks adalah bagian rahim yang menghubungkan rahim sebelah atas dengan vagina. Kanker serviks ini cenderung muncul pada perempuan usia 33-35 tahun, akan tetapi dapat pula muncul pada usia yang lebih muda.
0 komentar:
Posting Komentar